Selasa, 12 Maret 2013

Penyakit Khas Mahasiswa

Pada awalnya setiap mahasiswa berada dalam pengawasan orangtuanya. Setiap asupan gizi dan gaya hidup sehat anggota keluarga pasti menjadi perhatian setiap orangtua. Sayangnya setiap pengawasan tentu tidak bisa dilakukan seratus persen. Apalagi ditengah pentingnya pendidikan saat ini, anak tentu akan memilih universitas atau sekolah yang terbaik. Sudah menjadi hal lumrah bahwa anak akan pergi jauh dari orangtua untuk mendapatkan pendidikan di universitas ternama yang biasanya berada di kota.

Berada jauh dari orangtua, anak yang biasanya mendapatkan perhatian akan menerapkan gaya hidup yang praktis untuk memenuhi setiap kebutuhannya. Bahkan ketika menghadapi setiap kewajiban kuliah berupa tugas, mahasiswa mayoritas akan lupa atau memilih menyelesaikan tugas dulu baru mengisi perutnya. Pengalaman ini saya tuliskan berdasarkan pengalaman saya yang juga sudah menjadi salah satu korban dan pengalaman beberapa teman saya yang sedang dan sudah menjalani kuliah diberbagai daerah dan universitas. Tambahan dua referensi dan pengalaman itu saya mau sharing dengan gaya hidup mahasiswa yang sudah menjadi “konsumen tetap” atas beberapa penyakit :

• Maag
Selain menjalani kegiatan dalam akademik mahasiswa juga mempunyai kegiatan lain di organisasi baik intra maupun ekstra kampus. Kuliah dalam satu semester bisa sampai 12 mata kuliah. Itu berarti mahasiswa harus kuliah dua belas kali pertemuan tiap minggunya. Terkadang dosen memberikan tugas bisa barengan. Ga tau dosennya sudah pada janjian atau tidak tetapi kalau sampai semua dosen buat tugas dalam kurun waktu yang berdekatan. Giliran mahasiswa yang harus kerja keras untuk ngerjain tu semua tugas-tugas. Nah, giliran begadang menjadi rutinitas untuk sementara waktu. Belum lagi kalau ada kegiatan organisasi yang menuntut adanya rapat dan koordinasi lapangan serta kerja langsung untuk memantapkan setiap program organisasi. Benturan kewajiban ini yang membuat begadang dan kurangnya perhatian untuk jam makan melahirkan maag di perut mahasiswa. Gejala dari maag adalah sering bersendawa, sakit saat buang air besar, mual dan muntah, sering merasa lapar, perut kembung dan timbul rasa sakit atau perih pada perut dikarenakan terjadi luka atau peradangan pada lambung apalagi kalau telat makan. Kalau ga cepat-cepat segera diobati atau dibiarkan begitu saja maka hal ini memincu timbulnya asam lambung yang kronis hingga berujung kematian. Pada dasarnya gampang untuk mengobati penyakit ini karena saya sendiri hampir saja kena penyakit ini. Cukup makan yang teratur, hindari atau jangan keseringan makan makanan pedas dan asam. Jika memang harus dan mendesak silahkan minum obat maag. Tapi saya sarankan supaya tidak minum obat.
Ha ha dan jangan lupa sebelum dan sesudah makan cuci tangan.

• Tipes
Penyakit ini adalah penyakit yang “akrab” dengan maag. Kalau kena maag biasanya bisa barengan dengan maag atau sebelum dan sesudahnya kena maag. Penyebannya juga sama makan dan tidur yang tidak teratur. Akibat asupan gizi dan jam istirahat yang tidak cukup, tubuh tidak kuat menahan setiap aktifitas yang berar. Jadinya tipes pun melanda. Ada pengalaman ketika saya di judge kena penyakit kuning dan saya takut kalau itu benar dan ternyata saya baru tahu kalau tipes typhoid merupakan penyakit Hepatitis A atau dulu orang menyebutnya sebagai penyakit kuning (ha ha) karena seluruh tubuh penderita berwarna kekuningan. Tapi perlu tau kalau penyakit ini bukanlah penyakit yang dikarenakan tikus atau makan makanan sisa dari tikus tapi merupakan penyakit yang disebabkan oleh bakteri Salmonella typhosa.
Gejala awalnya adalah pusing seperti mau flu, demam disertai nyeri, mual dan lemas, panas, perut terasa mual dan sebah (penuh), badan terasa tidak enak dan lekas capek. Warna urinnya kecoklatan seperti teh dan matanya pun menjadi kuning, demam hingga 40 derajat Celsius, lalu kamu merasa nyeri di sekujur tubuh, nafsu makan menurun karena lidah dalam mengecap tidak seperti biasanya, dan mengalami sakit kepala yang luar biasa, leher terasa kaku, lidah kotor biasanya ada bercak putih. Kalau ada usulan untuk langsung ke rumah sakit atau puskesmas atau upaya kesehatan lainnya itu “memang sangat benar”. Karena saya pernah mencoba menahan tanpa harus pergi ke dokter dan hasilnya adalah dua minggu baru sembuh. Kedua kalinya saya kena penyakit ini saya langsung melapor ke dokter terdekat dan hasilnya langsung sembuh. Penyakit ini memang harus ditangani medis dengan segera baik. Kalau sudah “bersahabat” dengan tipes seperti teman saya yang sudah langganan sebaiknya jangan banyak bearaktivitas. Saya pernah memaksa bermain futsal dan hasilnya “selamat beristirahat panjang lebih dari biasanya”. Akhirnya siap-siap untuk mengundurkan jadwal di organisasi dan kalau harus beraktifitas mending utamakan tugas kuliah dulu.

• Diare
Kalau penyakit ini sih jarang saya temukan berkeliaran di daerah kampus saya. Toilet akan menjadi tujuan utama maka harus booking karena setiap waktu pengen pup bawaannya. Kalau asal makan dan tidak pilih-pilih adalah sebab penyakit ini. Namanya mahasiswa kalau ada makanan murah apalagi gratis langsung disambar. Mahasiswa hanya sebagian kecil yang masih memasak sendiri. Alasan kegiatan yang padat adalah jawaban mahasiswa kalau ditanya kenapa ga masak sendiri.

• Insomnia
Pengumuman libur adalah salah satu informasi yang ditunggu mahasiswa selain weekend yang daatang setiap minggunya. Kalau besok hari adalah hari libur maka malamnya sudah menjadi alamat pasti untuk begadang. Akibatnya libur menjadi langganan untuk tidur dan ranjang siap menerima beban yang lebih lama dari biasanya. Begadang selain untuk have fun memang juga menjadi tuntutan di akademik dan organisasi. Apalagi kalau ada tugas dan besok ada kegiatan organisasi.
Gejala kelainan tidur yang dalam istilah kesehatan disebut insomnia sebenarnya bukan penyakit tetapi gejala yang memiliki penyebab berupa kesulitan berulang untuk tidur atau mempertahankan tidur walaupun ada kesempatan untuk itu. Biasanya gejalanya diikuti gangguan fungsional saat bangun termasuk juga kalau tidur berlebihan juga tidak baik bagi kesehatan.

Sebuah survei dari 1,1 juta penduduk di Amerika yang dilakukan oleh American Cancer Society menemukan bahwa mereka yang dilaporkan tidur sekitar 7 jam setiap malam memiliki tingkat kematian terendah, sedangkan orang-orang yang tidur kurang dari 6 jam atau lebih dari 8 jam lebih tinggi tingkat kematiannya. Banyak orang yang memilih untuk minum obat tidur tetapi itu bukanlah jalan keluar yang baik. Olah raga teratur, menghindari makan dan minum terlalu banyak sebelum tidur lebih baik makan makanan ringan yang mengandung sedikit karbohidrat menjelang tidur, bila tersedia, tambahkan dengan segelas susu hangat. Mengurangi konsumsi minuman atau makanan yang membuat mayta melek seperti teh, kopi. alkohol dan rokok. Jika memungkinkan sangat baik mandi dengan air hangat 30 menit atau sejam sebelum tidur. Sudah saya buktikan kalau menonton (atau berhadapan dengan barang elektronik) saat mau tidur akan sulit untuk tidur meski buat beberapa bisa tertidur kalau menonton, smsan atau telponan saat mau tidur. Solusi yang masih juga sulit saya lakukan adalah dtidur dengan teratur. Paling tidak jam sebelas malam sampai dengan jam lima pagi.

• Anemia
Akibat dari begadang dan makan tidak teratur paling terlihat adalah susah tidur. Kalau anemia sudah untuk terlihat tetapi ternyata tubuh keseringan begadang dan bekerja lebih keras akan menyebabkan berkurangnya daya tahan tubuh akibatnya pecahnya dinding sel darah merah karena reaksi antigen antibody. Inilah salah satu penyebab anemia. Anemia bermacam-macam jenisnya tergantung dari faktor penyebabnya Gejala-gejalanya anemia adalah cepat lelah, lemas, pucat, gelisah dan terkadang sesak. Terganggunya sirkulasi oksigen mengakibatkan jaringan tubuh orang yang anemia akan mengalami kekurangan oksigen akibatnya kekurangan energi. Konsumsi vitamin B12 ataupun makan makanan yang banyak mengandung zat besi adalah solusi untuk anemia. Jus jambu menjadi usulan saya untuk diminum karena jambu adalah buah yang mampu mendorong pembentukan sel darah merah.

• Gatal-gatal
Sebelum membahas mengenai penyakit yang satu ini saya mau *tertawa dulu(ha ha). Gatal-gatal atau kita sebut aja GG ya biar kerenan dikit. Bukan perkara mandi (meski menjadi salah satu penyebab) tetapi gaya berpakian dan kebersihan kos-kosan atau kontrakan yang kurang. Kesibukan kembali menjadi alasan bagi mahasiswa atas penyakit ini. Kalau soal air yang bersih untuk mandi dan mencuci adalah urusan pemilik kos-kosan atau kontrakan. Nah, kalau soal kebersihan ,ingkungan itu menjadi bagian tanggung jawab mahasiswa yang ngekos atau ngontrak. Biasanya yang kotor-kotor sih kosan n kontrakan cowok tapi ga menutup kemungkinan ada beberapa kosan dan kontrakan cewek juga. Kalau lingkungan kosan dan kontrakan yang tidak bersih tidak akan salah alamat kalau gatal alergi ataupun gatal yang disebabkan oleh tungau atau kutu kasur akan datang. Apalagi saat ini ada musuh baru kalau lingkungan tidak bersih dan sehat yaitu tomcat.
Kalau tempatnya gelap dan lembab seperti kasur mahasiswa sudah menjadi salah satu faktor GG ini. Kalau yang soal berpakaian, setiap pakaian harusnya sekali pakai kecuali memang cuma dipakai bentar “bisalah” dipakai dua kali. Tapi kalau lebih janganlah, karena sebersih apapun kosan atau kontrakannya. Sebersih apapun ANDA kalau mandi ujung-ujungnya kan pakai baju juga. So, kebersihan pakaian dan cara berpakaian harus diperhatikan. Soal solusi pasti selain menjaga hati mendekati puasa dan bulan ramadhan adalaj jagalah kebersihan. Buanglah sampah disembarang tempat sampah. Sedangkan kalau air kosan atau kontrakannya kurang bersih, saya sarankan memakai sabun anti bakteri dan campuran bahan kimia anti bakteri di air sebelum dipakai.

• Malaria dan Demam Berdarah
Kebersihan lingkungan kosan dan kontrakan memang selalu menjadi momok buat mahasiswa yang sibuk dengan urusan pribadi dan kuliahnya. Terutama soal kebersihan kamarnya, sebagaian besar tidak menjadikan bersih itu prioritas dalam kehidupan mahasiswanya. Banyak baju yang digantung karena hanya sekali pakai. Baju kotor ditumpuk untuk tunggu banyak baru di cuci atau loundry. Akibatnya semua itu menjadi sarang nyamuk dan siap-siap malam para nyamuk akan berpesta. Gantungan baju dibelakang pintu dan genangan air disekitar kosan atau kontrakan pasti menjadi sarang nyamuk-nyamuk. Nyamuk Aedes aegypti adalah penyebar penyakit dengan gigitannya korbannya akan terkena virus dengue. So pasti kebersihan harus menjadi perhatian, buat solidaritas bergiliran dengan membuat jadwal kebersihan adalah sebuah keharusan.

• Influensa, Pilek, dan Batuk
Penyakit-penyakit ini sering datang dalam satu paket. Meski sering juga Cuma batuk biasa atau justru Cuma sekedar flu atau pilek. Terutama kalau pergantian musim atau musim pancaroba. Penyakit ini pasti akan menyerang siapa saja. Komplikasinya adalah infeksi kuman karena daya tahan tubuh menjadi menurun untuk melawan kuman-kuman yang masuk. Pencegahannya adalah teratur mengkonsumsi makanan dan minuman yang mengandung vitamin. Karena zat yang satu ini tidak diproduksi sendiri oleh tubuh. Maka dibutuhkan asupan dari luar. Terutama mendekati pergantian musim harus, wajib, dan kudu konsumsi vitamin apalagi vitamin c buat daya tahan tubuh. Tapi kalau sudah terlanjur kena tinggal konsumsi obat dalam beberapa hari kedepan pasti sudah sembuh. Kalau tidak mau risih dengan lendir-lendir dari mulut dan hidung mending lakukan langkah pencegahan saja.

• Demam, Sakit kepala dan Pusing
Kalau demam biasanya kalau kehujanan dan kecape’an. Otomatis sakit kepala akan datang mengikuti tuannya yang demam. Ditambah masalah kuliah yang menumpuk, program organisasi, dan masalah pribadi. Ngikutlah pusing memperlengkap deman dan sakit kepala. Pusing disini bukan penyakit yang disebabkan oleh kuman, bakteri atau organisme lain. Justru karena beban pikiran yang mendorong otal untuk bekerja ekstra dan akhirya sampai pada titik stress. Butuh waktu tenang dan biasanya dibawa tidur juga mendingan. Meski dalam beberapa kasus masalahnya harus dibuat sharing jangan ditanggung sendiri. Buat teman-teman saya yang karakternya tertutup bisa pilih solusi yang sudah sering saya jalankan dengan menuangkan emosinya dalam tulisan. Lebih bermanfaat daripada hanya sekedar sharing. Bukan berarti saya tidak suka dengan cara berbagi cerita dengan teman.

Nah, kalau sakit kepala dan demam. Saya sarankan ke dokter saja kalau cepat sembuh. Kalau saya lebih suka menahan sakitnya dan sembuhnya jadinya lama, dengan alasan kalau sudah ke dokter pasti akan konsumsi obat. Obat itu akan membuat lidah terasa pahit, ujungnya makan rasanya ga enak. Saya yakin dengan cara ini karena pada dasarnya dalam tubuh manusia punya semacam sistem perbaikan kondisi tubuh.
Itu beberapa kasus yang sering saya dengar dari teman-teman saya. Kalau soal penyakit kanker (kantong kering), malarindu (keluarga), dan sakit hati (relation) sudah menjadi konsumi biasa dalam sehari-hari mahasiswa. Kalau sudah terkena penyakit-penyakit diatas, teman dan pacar adalah bala bantuan yang sangat menolong. Karena merekalah keluarga yang selalu dekat kita di luar kota. Kalau saya menyarankan sakit seperti itu tidak perlu kasih tahu sama orangtua supaya tidak menjadi beban pikiran mereka. Selama masalahnya masih bisa kita atasi. Kalau memang harus dikasih tahu mending kalau sudah sembuh aja.

Sukses buat semua mahasiswa !!!!

#dari berbagai sumber.

Jika kamu tertarik dengan blog ini, bantu komen.

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda

0 komentar:

Posting Komentar

    PSIKOLOGI

    More on this category »

    SUFISME

    More on this category »

    AKTIVITAS

    More on this category »

    SERBA-SERBI

    More on this category »